Perencanaan Usaha Budidaya Ikan Patin Modern! Modal Kecil Untung Besar untuk Pemula
Permintaan pasar terhadap ikan patin masih sangat tinggi.
Karena itu bisnis budidaya ikan patin masih memiliki potensi keuntungan yang cukup besar.
Apa saja keuntungannya?
Nah, ini akan Anda ketahui setelah membaca artikel ini sampai akhir nanti.
Jadi simak baik-baik ya..
Bagi Anda yang berminat untuk memelihara patin, disarankan untuk menggunakan kolam terpal.
Mengingat media kolam terpal ini lebih praktis, efisien, dan lebih mudah pengerjaannya.
Berikut adalah tahapan ternak ikan patin bagi pemula:
Tahapan Budidaya Ikan patin Lengkap!
-
Persiapan kolam terpal dan pemupukan air
Sebelum Anda budidaya ikan patin, terlebih dahulu Anda harus benar-benar jeli dalam pemilihan media kolam terpal yang akan Anda gunakan.
Mengapa demikian?
Kualitas kolam terpal yang akan digunakan akan menentukan keberhasilan Anda dalam berbudidaya ikan patin.
Salah satu produsen kolam terpal berkualitas dan terpercaya adalah kolamterpal.net.
Dengan harga kolam terpal yang bervariatif tergantung dari ukuran diameter yang Anda butuhkan.
Untuk mengetahui harganya, Anda bisa baca tentang harga kolam terpal budidaya ikan patin yang sudah disediakan.
Ukuran kolam terpal ikan patin harus sesuai dengan jumlah benih yang disebar.
Sedangkan air yang digunakan haruslah mengandung plankton.
Lakukan pemupukan kolam terlebih dulu dengan pupuk organik sebelum benih ditebar.
Caranya, masukkan pupuk ke dalam karung yang kemudian dicelupkan ke dalam kolam.
Setelah 5 hari biasanya air sudah dipenuhi plankton yang akan jadi pakan alami benih ikan.
-
Pemilihan benih
Membeli benih ikan sebaiknya dilakukan setelah kolam sudah siap untuk dipakai.
Anda bisa mendapatkan benih ikan berkualitas melalui petani pembenihan atau Balai Benih Ikan (BBI) terdekat.
Ciri-ciri benih ikan yang baik adalah sebagai berikut:
- Ukuran seragam
- Warna mengkilap
- Gerakannya lincah, sulit ditangkap (aktif), dapat berenang melawan arus
- Tidak cacat dan tidak berpenyakit
-
Penebaran benih ikan
Penebaran benih dianjurkan dilakukan saat pagi atau sore hari.
Karena pada waktu-waktu inilah air kolam tidak terlalu panas terkena sinar matahari.
Cara penebarannya pun sebaiknya tidak dilakukan secara langsung dan biarkan benih ikan beradaptasi dengan air kolam.
Caranya, rendam plastik berisi bibit patin ke dalam kolam untuk menyesuaikan suhu antara air di dalam plastik dengan air kolam, lakukanlah selama sekitar 20 menit.
Setelah itu buka kantong plastik agar bibit ikan bisa berenang keluar dan masuk ke dalam kolam.
-
Pemeliharaan
Pemeliharaan meliputi pemberian pakan dan penanganan air kolam, detailnya sebagai berikut:
- Jumlah pakan (pelet) yang diberikan adalah sekitar 5% dari total berat ikan patin yang dipelihara.
- Benih ikan diberi makan 4-5 kali sehari. Bila ikan patin sudah besar dan mendekati masa panen, pakan diberikan 3 kali sehari.
- Pemberian pakan diberikan secara bertahap dan diberikan merata di seluruh permukaan kolam agar ikan aktif berenang.
- Air kolam diganti secara rutin setiap 2-3 minggu sekali.
-
Panen
Dalam waktu 5-6 bulan setelah penebaran benih adalah masa penen ikan patin.
Cara panennya tidak ditangkap secara langsung.
Melainkan air kolam harus dibuang terlebih dulu hingga tersisa sekitar 1/3 bagian.
Panen dilakukan dengan cara menjaring dan dilakukan secara hati-hati agar tidak melukai tubuh ikan.
Analisa Modal dan Untung Rugi Usaha Budidaya Ikan Patin
Budidaya ikan patin tidak membutuhkan modal yang terlalu besar.
Dengan asumsi harga bibit patin (ukuran 1 inci) adalah Rp200/ekor, maka biaya yang dibutuhkan untuk budidaya 6000 ekor adalah sebagai berikut:
-
Biaya operasional
- Benih ikan patin: Rp200 x 6000 = Rp1.200.000
- Pakan apung pf.1000 (butuh 3 sak atau 30 kg): Rp145.000 x 3 = Rp435.000
- Pakan apung 781-2 (butuh 2 sak atau 60 kg): Rp290.000 x 2 = Rp580.000
- Biaya lain-lain: Rp500.000
- Total biaya: Rp1.200.000 + Rp435.000 + Rp580.000 + Rp500.000 = Rp2.715.000
-
Pendapatan
- Harga ikan patin (tingkat tengkulak): Rp16.000/kg.
- Asumsi 1 kg berisi 3 ekor ikan, maka hasil panen dari 6000 ekor adalah 2000 kg
- Hasil penjualan: Rp16.000 x 2000 = Rp32.000.000
-
Keuntungan
Rp32.000.000 – Rp2.715.000 = Rp29.285.000
Itulah analisa usaha ternak ikan patin dan besaran laba yang bisa didapatkan ddari media kolam terpal.
Dengan media kolam yang memadai serta pemeliharaan yang benar-benar baik, maka hasil panen ikan patin dijamin tidak mengecewakan.
Menarik bukan?
Nah.. jika Anda memang serius ingin memulai berbudidaya ikan patin, ada baiknya jika Anda baca artikel tentang Panduan Lengkap Budidaya Ikan Patin terlebih dahulu.
Mengingat artikel tersebut memang khusus diperuntukkan kepada Anda yang serius memulai budidaya ikan patin.
Demikian analisa budidaya ikan patin modal kecil dengan untung besar.
Semoga bermanfaat.
Jangan lupa di share ya!