Hal-Hal Terkait Budidaya Ikan Lele Green Water System
Ada satu lagi metode budidaya ikan lele yang saat ini banyak diterapkan. Tak hanya metode bioflok saja yang populer, metode yang satu ini juga mencuri perhatian karena memiliki banyak kelebihan. Budidaya ikan lele Green Water System atau GWS kini menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
Apa Itu Budidaya Green Water System?
Mari terlebih dahulu berkenalan dengan budidaya ikan lele Green Water System. Sesuai dengan namanya, pengaplikasian metode yang satu ini akan menghasilkan air kolam budidaya yang berwarna hijau. Warna hijau didapatkan karena adanya mikro-alga yang ditanam di dalam kolam.
Pada dasarnya, GWS merupakan metode budidaya ikan lele yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan hidup nyaman bagi ikan. Alga yang tumbuh di dalam kolam akan membantu menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan sehat bagi ikan. Dengan begitu ikan lele bisa tumbuh dengan cepat, sehat, dan tentu ukurannya juga besar sesuai harapan pelaku budidaya.
Mikro-alga yang tumbuh di dalam kolam akan membantu menurunkan kadar amonia dan karbondioksida. Selain itu, kadar oksigen di dalam air juga akan meningkat. Jenis mikro-alga yang bisa digunakan ada beragam seperti Spirulina sp, Scenedesmus sp, dan Botryococcus sp. Mikro-alga ini juga berperan penting dalam mengolah limbah seperti kotoran ikan yang dimanfaatkan dalam proses fotosintesis.
Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan
1. Persiapan Air
Hal terpenting yang harus Anda persiapkan sebelum melakukan budidaya ikan lele Green Water System ini adalah air kolam. Air merupakan media utama tempat ikan akan hidup dan bertumbuh. Persiapan air jelas menjadi tahap yang sangat penting karena akan berpengaruh pada kelangsungan hidup ikan-ikan hingga masa panen tiba.
Berikut adalah langkah persiapan air yang bisa Anda lakukan jika ingin menerapkan budidaya ikan lele Green Water System.
- Siapkan kolam dan isi dengan air bersih yang tidak terkontaminasi.
- Khusus bagi Anda yang memakai air sumur dan sumber mata air, tambahkan 200 gr/m3 dolomit dan 8 gr/m3 pupuk urea untuk merangsang pertumbuhan mikro-alga.
- Masukkan probiotik secara merata ke dalam air kolam dengan dosis 10ml/m3.
- Selama 5 hari berturut-turut, masukkan kapur dolomit sampai air kolam berubah warna menjadi hijau cerah.
- Setelah air kolam benar-benar berwarna hijau, maka tebarkan benih ikan lele yang sudah disiapkan.
- Pastikan untuk tetap merawat dan mengontrol kondisi air kolam agar mikro-alga tetap bisa tumbuh dan ikan lele bisa hidup dengan baik.
2. Kriteria Parameter Kualitas Air
Sangat penting untuk terus mengontrol kondisi air kolam tempat ikan lele Anda bertumbuh. Berikut adalah beberapa parameter yang sebaiknya selalu dikontrol saat Anda menerapkan budidaya ikan lele Green Water System.
- Tingkat Keasaman (pH)
Pada dasarnya, kondisi pH air yang baik untuk tempat tumbuh ikan lele adalah pH netral. Pastikan pH air berada pada rentang 6,5-7,5 demi memastikan ikan lele tumbuh dengan baik. pH yang terlalu asam dan basa bisa menghambat laju pertumbuhan ikan lele bahkan menyebabkan kematian.
- Suhu
Pastikan untuk selalu mengukur suhu air secara rutin untuk memastikan ikan tumbuh di suhu yang tepat. Rentang suhu air kolam ikan lele yang disarankan berada pada rentang 26-32°C. Terlalu rendah atau terlalu tinggi suhu air bisa mengganggu kesehatan ikan bahkan menghambat laju pertumbuhannya
- DO (Dissolved Oxygen)
Tingkat oksigen yang larut dalam air sebaiknya adalah 4mg/liter. Jika DO kurang dari angka normal, maka ikan akan sulit untuk hidup dan tumbuh dengan baik. Begitu juga jika kadar oksigen berlebihan, lingkungan air tidak bisa mendukung pertumbuhan ikan lele dengan baik sehingga hasil panen bisa jadi tidak memuaskan.
3. Perlengkapan Controlling
Selain menyediakan perlengkapan untuk merawat ikan lele di dalam kolam budidaya, Anda membutuhkan peralatan untuk controlling. Sebenarnya peralatan yang dibutuhkan untuk controlling sangat mendasar seperti pada jenis metode yang lain. Anda perlu menyediakan pH meter, DO meter, dan termometer.
Pemeriksaan kondisi air kolam harus dilakukan secara rutin. Ingat, ikan lele tidak hanya perlu diberi makan secara rutin tetapi juga harus dipastikan bahwa mereka hidup di lingkungan yang berkualitas bagus. Jika Anda melakukan budidaya ikan lele Green Water System, maka jangan lupa untuk terus mengamati warna hijau pada air demi memastikan mikro-alga masih tumbuh dengan baik.
Kelebihan Metode Green Water System
Sebelum menjalankan budidaya ikan lele Green Water System, penting juga untuk mengetahui hal-hal penting seputar metode budidaya yang satu ini. Anda harus paham apa saja kelebihan dan kekurangan serta masalah apa saja yang bisa terjadi pada saat menjalankan metode budidaya tersebut.
1. Kebersihan Air Terjaga
Budidaya ikan lele Green Water System menjadi pilihan metode yang tepat karena akan sangat membantu Anda menjaga kebersihan air kolam. Metode ini menggunakan mikro-alga yang berperan menyerap semua limbah seperti sisa pakan dan kotoran ikan. Bau tidak sedap pada kolam ikan lele juga bisa diatasi dengan menerapkan metode budidaya yang satu ini.
2. Lingkungan Hidup Ikan Lebih Berkualitas
Perlu diketahui bahwa metode GWS benar-benar membantu Anda menciptakan lingkungan hidup yang berkualitas bagi ikan lele. Lingkungan hidup yang bagus secara otomatis akan membuat ikan lele jadi tumbuh dengan baik dan sehat. Hal ini jelas akan berpengaruh pada hasil panen Anda yang memuaskan.
3. Mudah untuk Diterapkan
Metode GWS dianggap sebagai cara yang cukup mudah untuk diterapkan oleh para pelaku budidaya ikan lele. Memang dibutuhkan proses hingga mikro-alga bisa tumbuh dan mengubah warna air kolam menjadi hijau. Namun, proses tersebut tidak rumit dan perawatannya juga tergolong mudah sehingga cocok dijalankan oleh para pemula.
Kekurangan Metode Green Water System
1. Kemungkinan Penurunan Oksigen
Seperti kita ketahui bahwa tumbuhan akan melepaskan oksigen di pagi dan siang hari. Hal ini tentu bagus untuk kehidupan ikan di dalam air kolam. Namun, di malam hari tumbuhan akan melepaskan karbondioksida. Hal ini jelas tidak bagus bagi ikan-ikan yang tumbuh di dalam kolam.
2. Jumlah Ikan Dibatasi
Disebabkan oleh penurunan oksigen akibat sifat tanaman yang melepaskan karbondioksida di waktu malam, maka Anda perlu mengurangi jumlah ikan. Jumlah ikan yang dipelihara dalam kolam perlu dibatasi agar semua ikan bisa mendapat oksigen dengan cukup khususnya di malam hari.
Baca Juga
Budidaya Ikan Lele Red Water System
Masalah yang Sering Terjadi
Sama seperti metode budidaya lainnya, budidaya ikan lele Green Water System juga memiliki sejumlah tantangan. Berikut adalah beberapa masalah yang mungkin akan Anda hadapi dan seperti apa cara untuk mengatasinya.
1. Peningkatan Karbondioksida di Malam Hari
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa mikro-alga akan melepaskan karbondioksida di malam hari. Hal ini jelas bisa mengancam kelangsungan hidup ikan-ikan lele di dalam kolam. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan bantuan pompa venturi. Alat ini akan bekerja melarutkan oksigen ke dalam air kolam sehingga kebutuhan oksigen tetap terpenuhi di malam hari.
2. Mikro-alga Tidak Tumbuh dengan Baik
Salah satu masalah yang paling sering dihadapi oleh pelaku budidaya ikan lele Green Water System adalah mikro-alga tidak bisa tumbuh. Hal ini bisa diketahui dengan melihat warna air kolam. Jika warna air tidak kunjung hijau, maka ada kesalahan yang sudah Anda lakukan. Anda bisa memberikan tambahan pupuk organik dan memeriksa ulang dosis bahan-bahan yang seharusnya dilarutkan ke air kolam.
Itulah tadi informasi mengenai budidaya ikan lele Green Water System. Metode ini sama baiknya dengan jenis metode yang lain. Ikan lele bisa tumbuh dengan baik dan sehat serta memberikan hasil panen yang memuaskan.
Paket budidaya lengkap
Konsultasi Pembangunan dan Budidaya
Apabila membutuhkan pelayanan konsultasi untuk pembangunan kolam dan budidaya kami team kolamterpal.net siap membantu setiap kebutuhan konsumen kami dengan sepenuh hati, klik dibawah ini untuk konsultasi secara gratis dengan admin kami.
