Budidaya Ikan Lele Red Water System (RWS)

Budidaya Ikan lele red water system

Mengenal Budidaya Ikan Lele Red Water System (RWS)

Budidaya ikan lele bisa dilakukan dengan berbagai jenis metode. Salah satu metode yang bisa Anda terapkan adalah Red Water System atau RWS. Metode ini juga tak kalah populer di kalangan pelaku budidaya ikan. Berikut akan dibahas lebih lengkap mengenai budidaya ikan lele Red Water System atau RWS.

Apa Itu Budidaya Red Water System?

Sebenarnya apa itu RWS atau Red Water System? Bisa dikatakan bahwa metode ini cukup asing jika dibandingkan dengan metode bioflok pada budidaya ikan lele. Tapi jangan salah, metode RWS juga bisa memberikan keuntungan bagi Anda. Metode ini juga bisa membantu Anda mendapatkan hasil panen ikan lele yang berkualitas dan tentu saja mendatangkan banyak keuntungan.

RWS merupakan metode budidaya ikan yang menggunakan bantuan bakteri Lactobacillus dan Saccharomyces. Kedua jenis bakteri ini akan membantu proses pertumbuhan ikan lele dengan baik. Prinsipnya hampir sama dengan metode bioflok dimana nantinya bakteri akan bertugas melakukan konsumsi sisa pakan dan kotoran ikan untuk diolah kembali menjadi sumber makanan.

Sesuai dengan namanya, metode budidaya ikan lele Red Water System ini akan menghasilkan air kolam yang berwarna merah. Warna merah pada kolam dihasilkan oleh adanya penetesan bahan fermentasi ke dalam air. Metode ini dinilai sangat sederhana namun bisa memberikan hasil yang sangat memuaskan bagi para pelaku budidaya lele.

Hal-hal yang Harus Dipersiapkan

Budidaya Ikan Lele Red Water System - Hal Yang Harus Dipersiapkan

Persiapan Air

Bagi Anda yang tertarik untuk menerapkan metode ini pada budidaya lele yang Anda lakukan, maka segera lakukan persiapan. Hal pertama yang harus dilakukan tentu saja adalah mempersiapkan air sebagai media bagi ikan lele untuk bertumbuh. Berikut adalah beberapa bahan yang akan Anda butuhkan.

  • 18 liter air bersih
  • 2 butir ragi tape yang dihaluskan
  • 4 botol yakult
  • 1 liter tetes tebu
  • 1 butir kelapa yang diambil airnya
  • 1/2 kg dedak halus
Baca Juga :  Ini Rahasia Sukses Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal!

Pengolahan bahan:

  • Siapkan air di dalam bak bersih.
  • Masukkan yakult, ragi, molases, dedak, dan air kelapa ke dalam air lalu aduk sampai rata.
  • Tutup bak hingga 7 hari untuk memastikan proses fermentasi berjalan dengan sempurna.
  • Periksa hasil fermentasi apakah cairan sudah berubah menjadi cokelat atau belum. Selain itu, tanda fermentasi berjalan dengan baik adalah munculnya aroma alkohol dari cairan tersebut.

Setelah cairan fermentasi siap, maka Anda bisa langsung mengaplikasikannya ke dalam kolam. Persiapkan kolam dan isi dengan air bersih yang sudah ditebari benih ikan lele. Berikan tetesan fermentasi secara teratur setiap hari ke seluruh permukaan kolam. Anda bisa meneteskan cairan fermentasi dengan dosis sebanyak 100 ml/m3. 

Kriteria Parameter Air

Pastikan untuk selalu memeriksa kondisi air secara teratur untuk memastikan ikan-ikan mendapatkan lingkungan hidup yang berkualitas. Berikut adalah beberapa kriteria parameter air yang baik pada budidaya ikan lele Red Water System.

  • Suhu

Perlu diketahui bahwa rentang suhu yang bagus pada kolam budidaya ikan lele Red Water System adalah 26-32°C. Pastikan bahwa ikan lele tumbuh dengan baik pada suhu tersebut dengan mengukur suhu air secara rutin. Jika suhunya lebih rendah atau lebih tinggi maka akan berpengaruh pada kualitas hidup ikan bahkan bisa menyebabkan ikan stres dan mati.

  • Tingkat Keasaman (pH)

Sementara itu, angka pH air yang normal adalah 6,5-7,5. Bisa dikatakan bahwa tingkat keasaman yang bagus untuk memelihara ikan lele adalah pH normal, tidak asam dan tidak basa. Meskipun diberi tetesan fermentasi, pH air tetap harus dijaga dalam rentang tersebut untuk memastikan kualitas hidup ikan tetap bagus.

  • DO (Dissolved Oxygen)

Kadar oksigen yang terlarut dalam air juga harus selalu diperiksa agar tetap aman. Tingkat DO dalam air kolam lele yang baik adalah 4mg/liter. Jika kadar oksigen terlalu rendah, maka ikan tidak bisa hidup dengan baik. Begitu juga saat kadar oksigen terlalu tinggi, kualitas hidup ikan bisa menurun dan bisa berpengaruh pada hasil panennya nanti. 

Perlengkapan Controlling

Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari budidaya ikan lele Red Water System ini. Pada dasarnya metode ini sama dengan metode yang lain. Hanya saja diberikan tetesan cairan fermentasi pada air kolam. Perlengkapan controlling yang dibutuhkan juga tidak jauh berbeda dengan jenis metode budidaya lainnya.

Baca Juga :  A Simple Blog Post

Agar bisa selalu mengontrol kondisi air dengan baik, maka Anda akan membutuhkan termometer, pH meter, dan DO meter. Selain itu, controlling juga bisa dilakukan dengan pengamatan dari Anda sendiri. Amati dengan baik apakah air kolam berubah warna menjadi merah atau hitam. Jika warna air menjadi merah maka metode ini berhasil namun jika berubah hitam maka proses tersebut bisa dikatakan gagal.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Ada beberapa hal yang penting untuk Anda perhatikan sebelum memulai budidaya ikan lele Red Water System. Tentu sebelum Anda melangkah lebih jauh, sebaiknya Anda mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari metode ini.

Kelebihan Metode RWS

Budidaya Ikan Lele Red Water System - Kelebihan Metode RWS

Tidak Perlu Penggantian Air

Menerapkan budidaya ikan lele Red Water System akan mempermudah dan menghemat energi Anda. Anda tidak perlu melakukan penggantian air selama menerapkan metode ini. Kotoran dan sisa pakan yang ada di air akan diolah oleh bakteri hasil fermentasi. Air juga tidak akan berwarna coklat bahkan hitam, melainkan merah karena adanya cairan fermentasi.

Perawatan Lebih Mudah

Sistem RWS ini sangat cocok untuk diterapkan jika Anda termasuk golongan pemula. Perawatan budidaya ikan dengan metode ini dinilai jauh lebih mudah. Tidak ada perawatan yang rumit, cukup dengan kontrol kondisi air secara rutin.

Hemat Biaya Pakan

Tentu saja Anda tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli pakan setelah menerapkan metode budidaya yang satu ini. Bakteri akan mengubah limbah pada kolam menjadi sumber pakan baru bagi ikan. Biaya untuk pakan bisa lebih dihemat berkat metode ini.

Hasil Panen Memuaskan

Metode ini akan memberikan Anda hasil panen yang lebih memuaskan. Ikan lele bisa tumbuh dengan sehat dan seragam. Hasil panen berlimpah tentu menjadi tujuan utama para pelaku budidaya ikan. Metode RWS dinilai sebagai metode yang mudah dan bisa membantu Anda mencapai tujuan tersebut.

Kekurangan Metode RWS

Perlu Waktu Fermentasi

Anda harus meluangkan waktu untuk mempersiapkan cairan fermentasi. Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 hari agar cairan fermentasi siap untuk digunakan. Bahkan terkadang sudah menunggu selama 7 hari namun ternyata fermentasi tidak berhasil sehingga harus diulang lagi.

Baca Juga :  Apa Itu Kolam Terpal?

Kegagalan di Air Kolam

Anda memiliki kemungkinan gagal yang cukup besar. Bisa saja air kolam yang sudah ditetesi cairan fermentasi malah berubah hitam. Jika hal ini terjadi, maka Anda harus mengulang proses dari awal.

Masalah yang Sering Terjadi

Tentu saja akan ada tantangan yang harus dihadapi dalam melakukan budidaya ikan lele Red Water System ini. Namun, Anda harus bisa menghadapi masalah tersebut dan mencari solusi yang tepat. Berikut adalah beberapa masalah yang sering terjadi dan solusi yang bisa Anda coba lakukan.

Persebaran Bakteri Tidak Merata

Sulit untuk memastikan bakteri tersebar secara merata di dalam kolam. Namun, Anda bisa melakukan usaha untuk membantu bakteri bisa menyebar di seluruh lingkungan kolam. Caranya adalah dengan memasang dua titik selang aerasi udara. Alat ini akan membantu mengaduk bakteri yang mengendap di dasar kolam sehingga bisa menyebar.

Kegagalan Fermentasi

Anda bisa saja mengalami kegagalan membuat cairan fermentasi yang akan disebarkan ke kolam. Pastikan untuk mengikuti takaran dan prosedur yang tepat agar cairan fermentasi bisa terbentuk dengan baik. 

Air Hujan Menyebabkan pH Asam

Saat musim hujan tiba, air hujan bisa berpengaruh pada kondisi kolam Anda. Air hujan bisa menyebabkan pH air kolam menjadi lebih asam. Anda bisa mengatasinya dengan menutup kolam untuk sementara selama hujan agar tidak terjadi kontaminasi yang menyebabkan pH air kolam berubah.

Limbah yang Tidak Diproses

Tidak semua limbah akan diproses oleh bakteri. Bisa saja ada kotoran ikan dan sisa pakan yang tidak diolah. Untuk mengatasinya, Anda bisa meletakkan arang di sekitar dinding kolam. Arang ini akan menyerap sisa kotoran sehingga tidak akan mencemari air kolam tempat ikan lele hidup.

Demikian penjelasan tentang budidaya ikan lele Red Water System. Pastikan Anda mempersiapkannya dengan matang sebelum memutuskan untuk budidaya lele dengan metode tersebut. Semoga bermanfaat.

Paket budidaya lengkap

Konsultasi Pembangunan dan Budidaya

Apabila membutuhkan pelayanan konsultasi untuk pembangunan kolam dan budidaya kami team kolamterpal.net siap membantu setiap kebutuhan konsumen kami dengan sepenuh hati, klik dibawah ini untuk konsultasi secara gratis dengan admin kami.