Mengenal Morfologi Ikan Lele yang Bagus untuk Dibudidayakan
Hingga saat ini, lele masih menjadi salah satu jenis ikan yang diminati oleh para pembudidaya. Pasalnya, ikan ini mampu hidup di dalam kepadatan tinggi. Tertarik untuk membudidayakannya? Kenali terlebih dahulu morfologi ikan lele yang akan dibahas di sini. Tujuannya agar proses pembudidayaan berjalan sesuai harapan.
Penjelasan Tentang Ikan Lele
Lele merupakan sejenis ikan yang hidup di air tawar. Tubuhnya licin, dan bentuknya pipih agak memanjang. Salah satu karakteristik yang paling dikenali dari ikan ini terletak pada bagian kumisnya yang panjang.
Secara umum, lele sendiri terbagi ke dalam beberapa spesies. Maka jangan heran jika lele memiliki banyak nama. Nama-namanya tersebut mulai dari ikan sibakut, ikan seungko, ikan pintet, ikan kalang, dan lain-lain. Sedangkan dalam bahasa Inggris, lele dikenal dengan sebutan siluroid, mudfish, walking catfish, dan catfish.
Sampai saat ini, ikan tawar tersebut belum pernah ditemukan di air asin atau air payau. Kecuali jenis ikan lele yang masuk ke dalam golongan suku dan marga yang berbeda. Umumnya, habitat jenis ikan tersebut, berada di rawa, waduk, sawah, telaga, dan di sungai yang airnya mengalir secara perlahan.
Lele juga termasuk ke dalam jenis hewan nokturnal, atau hewan yang aktif bergerak dan mencari makan di malam hari.
Mengenal Apa Itu Budidaya Ikan Lele
Budidaya jenis ikan yang satu ini merupakan salah satu jenis bisnis yang potensial. Namun, sebelum membudidayakannya, pertama-tama Anda harus mengetahui morfologi ikan lele terlebih dahulu sebelum memulainya.
Sederhananya, budi daya ikan lele merupakan kegiatan untuk mengembangbiakannya. Tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sekaligus melestarikan hewan tersebut.
Dalam pembudidayaan ikan tersebut, terdapat dua segmen. Pertama yaitu segmen pembenihan, dan kedua yaitu segmen pembesaran. Pembenihan dilakukan agar bisa menghasilkan benih ikan lele terbaik. Sedangkan pembesaran bertujuan agar bisa menghasilkan lele yang siap dikonsumsi.
Morfologi Ikan Lele untuk Dibudidayakan
Saat ini ada cukup banyak varietas ikan lele yang sering dibudidayakan. Berikut penjelasan terkait jenis-jenisnya, lengkap dengan penjelasan morfologi ikan lele untuk masing-masing varietas:
1. Morfologi Ikan Lele Dumbo
Lele dumbo adalah ikan lele unggul yang namanya sudah sangat populer. Di Indonesia, lele dumbo pernah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Selain itu, varietas yang satu ini diklaim merupakan hasil hibridisasi antara spesies ikan lele Taiwan yaitu C. fuscus dan spesies lele Afrika, yaitu Clarias sp.
Secara garis besar, morfologi ikan lele dumbo sendiri tidak jauh berbeda dari spesies asal Afrika. Para praktisi perikanan juga mendukung teori bahwa lele dumbo sebenarnya adalah spesies lele dari Afrika. Meski begitu, hingga saat ini, teori tersebut belum didukung oleh penelitian yang kredibel.
Yang membedakan antara varietas ini dengan lele lain terletak pada badannya. Lele dumbo memiliki ciri-ciri badan yang memanjang. Bagian badannya tinggi dan berbentuk pipih ke arah ekornya. Selain itu, varietas ini sangat licin, berlendir, dan tidak bersisik.
Ciri-ciri lain bisa juga kita lihat dari bagian kepalanya yang simetris dan gepeng. Selain itu, bagian mulutnya pun lebar dan di bagian mulutnya tersebut, ada empat pasang sungut.
2. Morfologi Ikan Lele Sangkuriang
Sangkuriang adalah jenis lele hasil rekayasa penelitian BBBAT, atau Balai Besar Budidaya Ikan Air Tawar. Varietas ini merupakan hasil perkawinan dari jenis lele dumbo betina F2 dengan lele jantan F6. Lalu, menghasilkan varietas dumbo jantan F2-6.
Tidak sampai di situ, kemudian dumbo jantan F2-6, dikawinkan lagi dengan lele betina jenis F2. Nah, dari proses panjang inilah, maka dihasilkan jenis lele sangkuriang yang namanya kini semakin populer.
Ikan ini mudah sekali dibedakan. Ciri-cirinya yaitu memiliki perut berwarna putih agak kekuningan dan warna punggungnya hitam kehijauan.
3. Morfologi Ikan Lele Phyton
Lele phyton atau lele piton, dikenal sebagai varietas yang dihasilkan dari kawin silang antara lele dumbo jantan F6 dengan indukan betina dari Thailand. Ikan tersebut dikembangkan pertama kali sekitar tahun 2004 lalu, tepatnya di Pandeglang, Banten.
Ciri-ciri jenis lele yang satu ini, memiliki warna dan bentuk kepala mirip ular piton. Itulah yang menjadi inspirasi dari namanya tersebut. Ciri-ciri lain yang membedakannya dari varietas lain terletak pada ukurannya yang relatif kecil. Bagian kepalanya berbentuk pipih memanjang dan memiliki warna cerah.
Piton adalah jenis lele yang mudah beradaptasi. Selain itu, mereka juga memiliki daya tahan tubuh yang sangat bagus. Ikan jenis ini bisa dibudidayakan di segala iklim, suhu, maupun cuaca. Survival rate, atau kelangsungan hidupnya, bisa mencapai 90%, sangat tinggi, bukan?
4. Morfologi Ikan Lele Masamo
Masamo merupakan lele yang pertama kali dikenalkan oleh PT. Matahari Sakti, selaku pabrik pakan ikan di Mojokerto. Ikan ini adalah hasil dari pengumpulan sifat-sifat plasma nutfah lele dari berbagai negara.
Plasma nutfah tersebut dikumpulkan dari jenis-jenis lele seperti clarias macrocephalus atau bighead catfish, dan dumbo.
Lele masamo memiliki ciri-ciri bentuk tubuh yang lebih lonjong. Bentuknya bahkan mirip seperti sepatu pantofel. Bagian sirip atau patil dan badannya lebih panjang. Warna ikan ini agak kehitaman dan biasanya akan berubah warna menjadi putih atau abu saat mereka stres.
Ciri lain dari lele ini yaitu, terdapat tonjolan pada bagian tengkuk kepala dan juga bentuk kepalanya yang lebih runcing.
5. Morfologi Ikan lele Mutiara
Lele mutiara pertama kali diproduksi oleh para peneliti di BPPI (Balai Penelitian Pemuliaan Ikan), yang ada di Subang, Jawa Barat. Jenis ikan ini merupakan hasil silang dari lele sangkuriang, dumbo, lele mesir, dan lele piton. Kemudian, ikan lele akan diseleksi selama kurang lebih tiga generasi pada karakter pertumbuhan.
Ciri-ciri lele ini yaitu memiliki kecepatan pertumbuhan hingga mencapai 40%. Artinya, lele mutiara jauh lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan jenis lele lainnya. Tidak hanya itu, varietas yang satu ini, memiliki daya tahan tubuh yang bagus dan tidak mudah terserang penyakit.
6. Morfologi Ikan Lele Mandalika
Mandalika adalah jenis lele persilangan dari lele jantan masamo dan lele betina sangkuriang. Ikan ini pertama kali dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa benih sebar.
Ciri-ciri mandalika yaitu memiliki fase pembesaran lebih tinggi dari varietas lainnya. Selain itu, jenis ikan ini memiliki survival rate hingga mencapai 90%. Cocok sekali dipilih untuk dibudidayakan oleh para pemula.
Mandalika bisa dipanen saat mencapai umur 60 hingga 70 hari. Cocok sekali dibudidayakan di daerah dataran rendah maupun tinggi.
Baca Juga : Persiapan Budidaya Ikan Lele
Kesimpulan
Dengan mengenal jenis-jenis dan morfologi ikan lele, kini Anda bisa mengenal klasifikasi varietasnya. Dengan pengetahuan dasar tersebut, sedikit banyaknya kini Anda bisa mengetahui jenis ikan lele mana yang paling tepat dipilih untuk Anda budidayakan.
Bagaimana, tertarik untuk membudidayakannya? Yuk, segera persiapkan segala sesuatunya sejak dini. Tidak perlu ragu, karena, bisnis budidaya ikan lele, tidak selalu memerlukan modal yang besar, lho.